Catatan
: Suhairi, S.Sos
Wartawan
Polmas
Bupati Batu Bara OK Arya Zulkarnae |
Sepenggal bait pidato Bupati Batu Bara H. OK. Arya
Zulkarnain, SH., MM pada Acara Pembukaan Pendidikan Dasar Swadaya SPSI, Senin
(2/5) bertempat di Gedung MPH PT. Inalum di Tanjung Gading sangat menyentuh
nurani saya selaku Putera Batu Bara. Sepenggal bait pidato Bupati itu berbunyi
“Kita memang orang kampung tapi bukan berarti kita kampungan”.
Mendengar ucapan sang Bupati sebagaimana tersebut di atas,
saya langsung terpaku sejenak memaknai dalam-dalam apa arti kata-kata yang
barusan dilontarkan oleh orang nomor satu di Kabupaten Batu Bara itu. Dari
hasil perenungan saya selama 1 (satu) menit akhirnya saya menemukan spirit
heroik dibalik pernyataan “Kita memang orang kampung tapi bukan berarti kita
kampungan”.
Bupati Batu Bara ingin agar masyarakatnya melakukan revolusi
mental dan sumber daya manusia (SDM) dari kampungan menuju modernitas serta
profesionalitas. Hal ini merupakan suatu keharusan yang mungkin tidak bisa
ditawar karena nilai modernitas dan profesionalitas memang sangat mahal
harganya bagi kemajuan serta kejayaan masyarakat Batu Bara. Apalagi saat ini Bupati
Batu Bara H. OK. Arya Zulkarnain, SH., MM sedang mempersiapkan zona Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) di wilayah Kecamatan Medang Deras dan Sei Suka.
Program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan program
yang sangat briliant yang digagas oleh Bupati Batu Bara H. OK. Arya. Dengan
jalan inilah nantinya Kabupaten Batu Bara akan maju pesat baik dilihat dari
sisi industrialisasi, pertumbuhan ekonomi, kesempatan bekerja dan lain
sebagainya disebabkan Kabupaten Batu Bara akan menjadi pusat perdagangan dan
Industrialisasi di Sumatera Utara. Daerah Kuala Tanjung yang memiliki wilayah
pantai sangat strategis terletak di Kecamatan Sei Suka akan dibangun pelabuhan
umum berkelas nasional/internasional yang lebih berdayaguna dari pelabuhan
Belawan. Demikian halnya untuk jalur kereta api juga akan dibangun guna
memudahkan keluar masuknya komoditas industri dari dan ke wilayah itu.
Dengan dibangunnya pelabuhan umum berkelas nasional dan
internasional di Kawasan Kuala Tanjung serta dibangunnya jalur kereta api tentu
hal itu akan menjadi magnet yang menarik industrialisasi dan jasa perdagangan
masuk kedalamnya. Daerah Kecamatan Sei Suka dan Medang Deras pun akan berubah
menjadi kawasan industri yang sangat strategis dan tentu suasananya akan sangat
jauh berbeda dari kondisi sekarang. Kalau kita saat ini melihat Kawasan Kuala
Tanjung merupakan kawasan yang maju dengan kehadiran PT. Inalum, PT. MNA, PT.
Bakrie Group serta PT. Gunung Pantara Barisan di sana, maka ketika nantinya KEK
benar-benar telah disahkan oleh pemerintah pusat, Kawasan Kuala Tanjung dan
sekitarnya akan mengalami perubahan kemajuan 5-10 kali lipat dari keadaan sekarang.
Dari aspek finansial, tentu Kawasan Kuala Tanjung dan
sekitarnya akan menjadi daerah dollar sebab industrialisasi dan jasa
perdagangan akan terpusat di sini. Begitu pula untuk masalah ketenagakerjaan
jelas akan banyak dibutuhkan tenaga kerja muda yang profesional dan berwawasan
IPTEK. Selanjutnya berkenaan dengan home industri maupun industri hilir juga
demikian, akan tumbuh subur meramaikan kehadiran KEK di wilayah tersebut.
Pokoknya KEK pasti menjanjikan kesejahteraan, kemajuan dan kesuksesan bagi
Kabupaten Batu Bara.
Pertanyaannya sekarang adalah siapakah nantinya yang bakal
mengecap manfaat dari kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini??? Akankah KEK
benar-benar bisa dinikmati manfaatnya oleh putera puteri Batu Bara atau malah
sebaliknya KEK hanya merupakan tempat menumpuk harta kekayaan bagi orang
luar???
Pertanyaan inilah tampaknya yang menjadi beban
pemikiran Bupati Batu Bara H. OK. Arya
Zulakarnain, SH., MM. Bupati tidak ingin ketika KEK telah disahkan pemerintah
pusat dan Kawasan Kuala Tanjung sekitarnya berubah menjadi daerah dollar
berbasis industrialisasi justru putera puteri Batu Bara hanya sekedar sebagai
penonton ataupun anak bola, sementara itu pemain utamanya merupakan orang-orang
kejauhan. Kalau ini sempat terjadi jelas Bupati merasa sia-sia memperjuangkan
KEK di Wilayah Kabupaten Batu Bara yang untuk mewujudkannya bukan pekerjaan
mudah, melainkan pekerjaan cukup berat sebab KEK harus dibentuk berdasarkan
Undang-Undang yang berarti dibutuhkan persetujuan DPR melalui sidang paripurna.
Namun begitu, OK. Arya tetap OK. Arya yang selama ini kita
kenal. Beliau adalah sosok pemimpin yang ulet, tangguh, suka bekerja keras dan
bekerja cerdas. Baginya, tidak ada cita-cita yang tidak bisa dicapai, asal kita
mau pasti kita bisa. Apalagi Kabupaten Batu Bara bila dilihat dari sisi
geografis, potensi alam, geopolitik dan demografis sangat sangat layak untuk
dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Hal yang paling bijak untuk dilakukan oleh putera puteri
Batu Bara dalam rangka menangkap obsesi Bupati Batu Bara itu adalah melakukan
pembenahan diri. Sebelum KEK jadi kenyataan, kita harus bekali diri kita dengan
mentalitas modern, yaitu mental kewirausahaan berbasis Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK). Ingat inti dari KEK adalah pusat perdagangan dan
industrialisasi. Selanjutnya, agar kita tidak tergilas oleh roda
industrialisasi maka kita harus persiapkan diri kita dengan jaring pengaman yaitu
meningkatkan ilmu pengetahuan, penguasaan teknologi, profesional pada bidang
tertentu, berpikir maju, bermental enterprenuer dan buang jauh-jauh kebiasaan
buruk kita selama ini seperti : mentalitas menerabas, berpikir primordialis,
irih dengki, cepat merasa puas, suka dipuji dan lain sebagainya.
Hanya dengan melakukan revolusi mental dan pemikiran
inilah putera puteri Batu Bara baru bisa menjadi pemain di kampunya sendiri
disaat KEK nantinya benar-benar terwujud. Sebaliknya jika revolusi mental dan pemikiran
tidak segera kita lakukan ya...”Kita orang kampung yang tetap kampungan”, sebab
industrialisasi tidak bisa dijawab dengan omongan, kesombongan, lobi, pergaulan
dan lain sebagainya. Industrialisasi hanya bisa dijawab dengan penguasaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, jiwa enterprenuer, profesionalisme dan cara berpikir
yang objektif serta rasional.
Waspada Industrialisasi jangan senantiasa diartikan
menguntungkan kita, jika kita tidak siap menghadapinya maka kita akan tergilas
oleh roda industrialisasi itu sendiri menjadi orang marjinal yang
terpinggirkan......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar