Kamis, 05 Mei 2011

LOKASI JUDI KOPYOK DI GEREBEK, 1 ORANG PEMAIN YANG LARI DITEMUKAN SEKARAT


Kisaran - Polmas

Bermaksud melarikan diri dari kejaran petugas kepolisian yang datang menggerebek arena judi kopyok yang dilaksanakan oleh petugas Polsek Simpang Empat, akhirnya merenggut nyawa Zulkifli (42). Penduduk Dusun XIX Simpang Empat ini Rabu (4/5) dini hari ditemukan terkapar di pinggiran perkebunan sawit Simpang Empat.

Menurut informasi yang diperoleh Polmas menyatakan Zulkifli ditemukan terkapar di pinggiran perkebunan sawit Simpang Empat  masih dalam keadaan hidup namun saat dalam dalam perjalanan menuju ke klinik Zulkifli menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelumnya montir sepeda motor ini diketahui melarikan diri dari arena judi yang di gerebek oleh petugas Polsek Simpang Empat. Diduga Zulkifli meninggal karena serangan jantung.

Informasi yang berhasil diterima Polmas di lokasi kejadian, Selasa (3/5) malam sekira pukul 23.00 Wib, sejumlah personil Polsek Simpang Empat menggerebek arena judi Kopyok yang digelar di halaman rumah milik salah seorang warga Dusun XIX Kecamatan Simpang Empat Asahan dan ketepatan pada malam itu lokasi tersebut ramai di kunjungi, karena ada acara pasar malam di lapangan umum desa tersebut.

Menurut informasi salah seorang warga yang namanya tak ingin di publikasikan sebelum penggerebakan sejumlah pria yang diduga adalah anggota Kepolisian sudah berkeliaran di sekitar lokasi pasar malam, hanya saja menurut warga petugas tidak mendatangi arena judi kopyok tersebut karena arena tersebut agak jauh dari jalan dan tidak nampak dari luar. Namun masih menurut warga setempat dia menduga petugas kepolisian sedang melakukan pengamatan sebelum melakukan penyergapan dan sempat terdengar letusan senjata api sebanyak dua kali.

Selain kalah jumlah, petugas juga kalah cepat hal ini karena pasca tembakan peringatan diberikan, puluhan pria yang diduga ikut bermain judi kopyok tersebut lari menyelamatkan diri.

“Kami saja tidak menyangka akan ada penggerebekan, dan dengan tiba-tiba kami mendengar banyak laki-laki yang lari. Lebih lanjut wanita ini menyebutkan Selasa malam sekira pukul 21.00 Wib dirinya bersama suaminya baru saja pulang dari lading. Namun saat mereka pulang dari lading mereka menemukan puluhan pria sedang berkumpul di halaman rumahnya dan sedang bermain judi kopyok, wanita paruh baya ini pun sempat menegur para pemain judi yang menggelar judinya di halaman rumahnya dan akhirnya para pemain judi pindah dan tidak bermain lagi diareal rumahnya.

Mengenai Zulkifli, beberapa warga yang ditemui POlmas mengakui tidak seorangpun yang mengetahui apakah Zulkifli malam itu ikut bermain judi kopyok atau hanya sekedar menonton saja, yang pasti sejumlah warga mengaku melihat Zulkifli melarikan diri dari arena judi kedalam semak sesaat setelah terdengar suara tembakan.

“Kami ngga tahu dik, apakah dia (Zulkifli-red) malam itu ikut atai tidak, tapi yang pasti dia ada di arena judi tersebut dan lari masuk kedalam semak-semak, selain dia banyak lagi yang ikut lari” ujar seorang pria warga setempat

Lebih lanjut ujar pria ini korban terlihat lari melewati rumah warga dan langsung menerobos semak belukar dan masuk kea real kebun kelapa sawit milik warga, dan Kamis (4/5) dini hari sekira pukul 01.00 Wib, tubuhnya ditemukan terkapar dalam kondisi lemah di jalan pintas perkebunan itu atau sekitar 200 meter dari lokasi penggerebekan judi kopyok tersebut.

”Seyelah menggerebakan itu ada warga yang mau pulang dan lewat dari jalan pintas itu dan dia menemukan Zulkifli sudah terletak lemas, setelah meminta bantuan warga akhirnya warga membawa Zulkifli ke klinik di Kisaran, namun sebelum sampai ke klinik dia sudah meninggal dan kami menduga dia kecapekan lari dari arena judi dan akhirnya lemas” ujar warga tersebut yang mohon namanya jangan di korankan.

Sementara itu dirumah duka, ratusan pelayan tampak memadati halaman rumah dimana Zulkifli disemayamkan, sayangnya sejumlah warga yang coba di wawancarai tidak ada yang mau.

“Saya ngga tahu bagaimana ceritanya dia bias meninggal” ujar salah seorang pelayat yang berkumpul di halaman depan rumah Zulkifli

Ditempat terpisah, Kapolsek Simpang Empat AKP Rudi Candra kepada Polmas membenarkan malam itu pihaknya melakukan penggerebekan di arena judi kopyok, akan tetapi soal kematian salah seorang warga yang diduga kabur dari arena judi itu Kapolsek Simpang Empat itu menyatakan dirinya tidak tahu.

“Memang benar, tadi malam kita melakukan penggerebekan di lokasi judi kopyok, namun soal ada yang meninggal saya kurang tahu” ujar perwira dengan tiga garis dipundak ini 
AKP Rudi Candra juga membenarkan saat melakukan penggerebekan anak buahnya ada melepaskan dua tembakan ke udara sebagai tembakan peringatan, karena dua petugas yang mendekati arena di teriyaki oleh salah seorang pria dari kerumunan para pejudi.

“Anggota kita yang patroli mendekati arena. Tiba-tiba, ada yang teriak-teriak bilang ada polisi, sehinga nyaris para penjudi itu menyerang anggota kita. Nah, sebagai langah antisipasi, dilepaskanlah tembakan peringatan dua kali ke udara,” ujar Rudi.

Saat ditanya siapa saja yang berhasil diamankan dalam penggerebekan tersebut, Rudi menyatakan tak seorang pun yang berhasil diamankan oleh petugas. Sebab semuanya kabur dari arena pasca letusan tembakan peringataan itu. Meski demikian, petugas telah menyita beberapa sepedamotor milik pejudi yang tinggal di lokasi sebagai barang bukti,

“Jadi, ada 10 unit barang bukti sepedamotor jenis bebek berwarna hitam. Untuk nopolnya masih kita rahasiakan, karena kita sedang melacak pemiliknya. Selain itu, barang bukti yang disita antara lain, karpet beberan dadu, dua buah mata dadu, satu buah ember penutup dadu, 10 batang lilin, dan uang tunai Rp372 ribu,” ungkapnya lantas menegaskan, pihaknya terus bekerja keras mengupayakan agar kasus perjudian kopyok itu dapat terungkap dalam waktu singkat. (Ibn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar